Selasa, 26 Agustus 2014

ISTILAH FOTOGRAFI

CAMERA OBSCURA:

Kamera pertama dalam dunia fotografi, di mana bentuknya merupakan sebuah kamar gelap yang hanya memiliki lubang kecil (pinhole).

OBSERVASI:
Dalam bidang potret memotret adalah pengamatan yang dilakukan untuk mencari tahu tentang subjek foto terutama mengenai gerak-gerik, suasana hati maupun ekspresi.

OPTIK:
Berkenaan dengan penglihatan (cahaya, lensa, dsb).

ORTHOCHROMATIC FILM:
Ortokromatic film yang sensitif terhadap warna biru dan hijau tapi tidak pada merah.

EXPOSURE :
adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pengambilan foto.

OVER EXPOSURE:
Pencahayaan lebih. Suatu nilai pencahayaan yang terdapat pada film maupun foto, di mana gambar yang ada tampak terang atau gelap pada film negatif karena pencahayaan yang berlebihan.

UNDER EXPOSURE :
Pencahayaan kurang. Pencahayaan kurang. Suatu nilai pencahayaan yang terdapat pada film maupun foto, di mana gambar yang ada tampak gelap atau terang pada film negatif karena pencahayaan yang kurang..

OVERHEAD LIGHTING:
Sinar dari atas. Lampu atau penyinaran yang dibuat untuk menyinari objek dari atas.

BACKLIGHT : 
Cahaya dari belakang, yaitu cahaya yang berasal dari belakang objek. Arah cahaya ini berlawanan dengan posisi kamera. Secara umum efek yang dihasilkan dapat menciptakan siluet; objek foto dikelilingi "rim light" atau cahya yang ada disekitar objek. Efek cahaya ini bisa merugikan pemotret sebab bila mengenai lensa akan menimbulkan flare. 


DEPTH OF FIELD (DOF) :
Bagian yang tampak tajam (tidak buram) dan jelas,yang berada dalam jangkauan tertentu. Biasanya juga disebut sebagai ruang tajam.

RANA :
Adalah tirai yang menggantikan fungsi penutup manual di bagian depan lensa, besar kecilnya dapat diatur sesuai kebutuhan.

DIAFRAGMA :
Jendela dimana tempat masuknya cahaya,berbentuk delapan tumpukan lempengan logam, biasanya diafragma ini mempengaruhi ruang tajam dari gambar itu sendiri.  

ASA/ISO :
adalah untuk mengukur tingkat kesensitivitas atau kepekaan film foto terhadap cahaya. Film dengan kepekaan rendah (memiliki angka ISO rendah) membutuhkan sorotan exposure yang lebih lama sehingga disebut slow film, sedangkan film dengan kepekaan tinggi (memiliki angka ISO tinggi) membutuhkan exposure yang rendah

FLASH :
Cahaya lampu tambahan. biasanya digunakan untuk memberi penerangan tambahan/fill in jika dalam keadaan low light (rendah cahaya)

mekanisme film

film adalah alat perekam cahaya yang ada tepat di bagian belakang kamera. Berdasarkan bahan dan tingkat sensitifnya,film dapat dibedakan menjadi: 
*Film hitam putih
*Film warna
*Film infrared
*Film tungsten
*Film negatif
*Film positif
*Film daylight
*Film shade
   Terdapat juga kamera polaroid yang memberi gambar positif, sehingga pengguna tidak perlu melakukan proses cuci cetak film. Kamera digital saat ini tidak menggunakan film, melainkan sensor yang lebih peka terhadap banyak warna.

Berdasarkan ukurannya, film dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
*Small format (35mm)
*Medium format (100-120mm)
*Large format (lebih dari 120mm)

Pembagian kamera berdasakan mekanisme kerjanya dibagi menjadi 2

1. Kamera single lens reflect
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.jenis ini bekerja pada kamera dslr dan cara kerjanya menggunakan pemantulan seperti yang di gambar

2. Kamera instan
Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur. ini bekerja pada kamera digital

kamera analog

Dalam benak saya tidak ada cita cita untuk memiliki kamera analog. Karena susah dalam penggunaannya serta yang tidak kalah lagi disebabkan banyaknya pengeluaran ketika memakainya nanti. Tapi hanya untuk sekedar tahu saja. Adapun keriteria yang mesti di perhatikan saat anda ingin membeli kamera tua yaitu lensa, light meter, mekanik, umur dan yang tidak kalah pentingnya adalah harga.Yang pertama adalah Lensa.lensa “kit” atau bawaan dari kamera itu sendiri adalah pilihan yang terbaik. Jika perlu hasil photo yang lebih lebar, gunakan lensa pendek. 18mm-24mm. Untuk kamera analog, umumnya 35mm sudah lebar. 

Lensa Normal-nya saja 50mm. Yang kedua yaitu light meter. Dalam light meter anda seharusnya mencari yang normal-normal saja meskipun memang sulit untuk menemukannya. Kenapa harus mencari yang normal? karena memang itulah Fitur utama di kamera yang berhubungan dengan elektronik. Karena itu butuh baterei dalam pengoperasian. Sesuaikan battrei spek asli dengan keadaan yang ada saat ini.ketiga yaitu mekanik.Carilah mekanik yang lancar demi keperluan anda sendiri. Adapun yang harus diperhatikan adalah : Shutter, lancar di kokang, knob pengatur ISO/ASA/Din, self timer, knob untuk buka lensa dan knob untuk setting kecepatan bukaan/rana.keempat adalah umur.Memang benar umur tidak pernah bohong. 

Semakin muda memang dari segi mekanis semakin baik. Bahkan semakin muda umur kamera, fitur automatis dan elektronik akan selalu menghiasi. Namun itu tidak terlalu menjadi masalah, karena pada prinsipnya, tetap memakai film seluloid untuk menangkap cahaya. Yang terakhir adalah harga.Harga memang nomer dua. Namun jangan disepelehkan, karena harga itu menentukan juga kualitas barang. Tapi jangan mau juga dikibuli oleh harga. Mentang-mentang yang mahal yang bagus jadi mau cari yang mahal aja. Boleh aja sih asal kantong meyakinkan aja. (chidix)